Tahun ini kamu sudah masuk umur 20-an? Bukan bahagia tapi kamu justru mulai merasa bingung harus melakukan apa untuk melanjutkan hidup? Atau merasa gundah ketika orang seumuranmu sudah mendapatkan gaji dua digit sedangkan kamu belum? Mungkin kamu tidak sadar bahwa kamu mulai memasuki fase quarter-life crisis. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui apakah kamu sedang berada di fase ini.
Apa Itu Quarter-Life Crisis?
Quarter-life crisis merupakan fase atau situasi di mana seseorang mulai mempertanyakan apa yang sudah mereka jalani dan seperti apa jalan hidup mereka di masa depan. Fase ini biasanya terjadi pada mereka yang sudah berada pada awal usia 20 hingga akhir 30 tahun.
Di fase ini, seseorang mulai menginjak ke usia dewasa dan mulai berpikir kehidupan orang dewasa untuk pertama kalinya. Pemikiran-pemikiran itu dapat meliputi masalah karir, keuangan, hubungan, atau identitas diri. Namun, krisis ini tidak selalu negatif dan dapat menjadi kesempatan untuk mengevaluasi dan mengubah hidup kamu jika mampu melewatinya.
Bagaimana Ciri-Cirinya?
Mungkin kamu tidak sadar telah berada di fase ini. Sehingga, kamu perlu tahu beberapa gejala umum yang sering dijumpai pada seseorang yang mengalami fase ini. Berikut beberapa ciri-cirinya:
1. Kesulitan untuk Menentukan Arah Hidup
Di ciri ini, kamu mulai merasa bingung tentang apa yang ingin kamu lakukan dalam hidup. Kamu tidak punya jati diri dan hanya menjalani hidup mengikuti kemana aliran air membawamu. Kamu mulai berangan-angan “apa yang akan menungguku nanti?” atau sekedar “apa yang selama ini aku lakukan berada di jalan yang benar?”.
2. Merasa Tidak Puas dengan Pekerjaan atau Karir yang Dijalani
Kamu mungkin saat ini sedang memiliki pekerjaan yang dirasa tidak sesuai dengan passion-mu. Beberapa waktu kemudian, kamu memutuskan untuk resign dan menemukan pekerjaan lain yang kamu rasa sesuai. Kamu terus mengulangi hal itu dalam waktu yang lama. Kamu tidak pernah merasa puas dengan apa yang kamu dapatkan.
3. Takut Tidak Sesuai dengan Harapan Orang Lain
Apakah kamu sangat memikirkan keberadaan banyak orang lain yang menggantungkan harapnya kepadamu? Apakah kamu juga takut apabila kamu tidak bisa memenuhi ekspektasi orang lain terhadap dirimu? Jika iya, maka kamu benar-benar sedang dalam fase ini.
4. Pencapaian Memuaskan adalah Hal yang Sangat Susah Diraih
Seseorang yang mengalami fase ini cenderung untuk merasa bahwa apa yang dilakukan dan dicapainya bukanlah hal hebat. Hal ini karena mereka terlalu mematok standar tinggi berdasarkan keberhasilan yang dicapai orang lain.
5. Merasa tidak memiliki hubungan yang memuaskan
Merasa tidak memiliki koneksi emosional yang kuat dengan orang lain merupakan ciri-ciri seseorang yang sedang dalam fase ini. Kamu akan merasa bahwa orang lain datang dan pergi sesuka mereka sehingga kamu tidak bisa memiliki koneksi yang mendalam.
6. Tidak Merasa Memiliki Kebahagiaan
Karena memiliki standar yang sangat tinggi dalam menjalani hidup, seseorang yang mengalami fase ini cenderung merasa tidak bahagia dalam menjalani hidup. Sehingga, ia tidak menikmati hidup sama sekali dan selalu terbayang hal-hal negatif yang besar akan menimpa hidupnya.
Baca Juga: Cara Mengatasi Overthinking untuk Hidup Lebih Santai
Penyebab Kamu Mengalami Quarter-Life Crisis
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kamu mengalami fase ini, salah satu di antaranya adalah tekanan untuk mencapai kesuksesan. Yes. Ketika kamu banyak mendapatkan tekanan besar dari orang lain untuk mencapai kesuksesan di usia muda, kamu akan merasa bahwa kamu tidak cukup baik karena kamu belum mencapai titik itu. Kamu juga sering membanding-bandingkan hidupmu dengan teman atau saudara yang lebih sukses dapat menyebabkan dirimu merasa tidak cukup baik dan merasa tidak memiliki arah hidup yang jelas.
Selain itu, kamu merasa kesepian yang dapat menyebabkan seseorang merasa tidak memiliki koneksi emosional yang kuat dengan orang lain dan merasa tidak memiliki arti dalam hidup. Kamu juga trauma dengan kegagalan besar yang pernah menimpamu sehingga kamu mulai berhati-hati namun cenderung takut untuk melakukan sesuatu yang besar.
Cara bisa Melewati Fase Ini
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala pada fase ini, diantaranya:
- Menetapkan tujuan hidup yang jelas.
- Mendefinisikan “keberhasilan” menurut versi kamu sendiri tanpa melihat “keberhasilan” versi orang lain.
- Melakukan eksplorasi dengan mencoba hal-hal baru, menemukan minat dan hobi baru, bahkan menjelajahi dunia untuk menemukan passion dan memberikan kamu lebih banyak pilihan dalam menentukan arah hidup.
- Berbicara dengan orang lain yang kamu percayai dapat membantumu meresapi perasaan dan mendapatkan perspektif yang berbeda.
- Minta bantuan profesional jika kamu masih merasa kesulitan untuk mengatasi quarter-life crisis yang terjadi kepadamu.
Dari penjelasan yang sudah dituliskan, apakah kamu melihat bahwa kamu berada fase quarter-life crisis? Jika ya, tidak perlu khawatir. Kamu pasti bisa melewati krisis itu sedikit demi sedikit. Karena sejatinya, setiap orang pernah mengalami fase tersebut dan mereka bisa bangkit dan melanjutkan hidup dengan fokus pada diri sendiri tanpa memikirkan pendapat orang lain tentang diri mereka. Yuk bisa!
Baca Juga: 7 Skill Yang Harus Dimiliki Agar Karirmu Semakin Sukses















