Sebuah tren baru era disrupsi teknologi sangat layak disematkan usai hadirnya ChatGPT. ChatGPT adalah sebuah teknologi artificial intelligent (kecerdasan buatan) yang dibuat oleh openai.com. Kini teknologi ini banyak dieksplorasi oleh kaum intelektual dan kaum muda untuk digunakan dalam melakukan terobosan aktivitas rutinitas mereka. 

Hadirnya ChatGPT ini tentu menimbulkan polemik yaitu perdebatan baik atau buruknya layanan tersebut terhadap aktivitas manusia. Terlebih tren ini juga diikuti perusahaan-perusahaan ternama dunia yang akan merilis layanan serupa. Banyak perdebatan mengenai manfaat ChatGPT Open AI khususnya dalam bidang akademiki. Yuk simak artikel berikut agara kamu bisa tahu lebih dalam mengenai polemik teknologi ini! 

Perdebatan ChatGPT Open AI

Perdebatan tentang dampak baik dan buruk dari layanan ini ternyata juga menjadi konsen yang serius didunia akademisi. Sebagian pihak menganggap bahwa layanan ini bisa membuka jalan untuk akademisi dalam berbuat curang. Namun, sebagian menyatakan bahwa hal ini dapat membuka cakrawala baru.  Ckyang sebelumnya lambat untuk dieksplorasi oleh IPTEK dan mempermudah kerja seorang akademisi. 

Di Amerika Serikat contohnya, seperti yang dilansir theguardian.com. Dalam tajuknya yang berjudul “New York City schools ban AI chatbot that writes essays and answers prompts”, laman ini mengungkapkan alasan dari sentimen pelarangan OpenAI yang perlu dipertimbangkan. Teknologi ini dapat disalahgunakan untuk kecurangan dalam dunia akademik. Seperti pembuatan esai, mengerjakan PR, hingga teknologi ini dapat mendegradasi kemauan dan intensi siswa untuk belajar. 

Memang dalam sudut pandang ini publik hingga ahli masih kebingungan untuk menentukan sikap. Ketakutan ini memang cukup berdasar atas imajinasi manusia selama berdekade lamanya.  Membayangkan teknologi robot dan AI dapat membangun dunia mereka sendiri dan lepas kontrol dari kendali manusia. Seperti yang dibayangkan pada serial film fiksi Terminator sebagai contohnya.

Namun disisi lain AI telah banyak membantu manusia dalam melakukan pengungkapan fakta melalui data-data serta melalui analisis-analisis.  Seperti untuk meningkatkan tingkat keakuratan dan kepresisian dari pengambilan keputusan diagnosis di dunia medis hingga melakukan pekerjaan identifikasi, sensing dan decission untuk dunia penelitian.

Berbagai bentuk AI yang telah ada itu memang agak berbeda dengan yang sedang booming saat ini. Sebelumnya hanyalah layanan tertutup yang bekerja dengan keterbatasan yang spesifik. Namun sekarang, dapat secara langsung berinteraksi secara langsung dan terbuka dengan manusia. AI hadir seperti upgrade dan improvisasi besar dari layanan AI Google sebelumnya yang biasa dikenal sebagai Google Asisstant.

Di dunia akademisi tentu ini juga menjadi tantangan tersendiri karena memberikan dimensi yang agak berbeda. Manfaat ChatGPT Open AI telah memberikan kemudahan akses wawasan dan konsultasi bagi siswa. Disisi lain hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk melakukan trik kecurangan baru. Jadi bagaimana posisi ChatGPT dan Artificial Intelligent lainnya di dunia akademik?

Baca Juga: Mengenal Metaverse: Pengertian dan Aktivitas Yang Bisa Dilakukan

Dampak Positif dalam Dunia Akademik

Di dunia akademik atau pendidikan, ChatGPT dapat digunakan untuk berbagai hal. Beberapa sudut pandang positif dari penggunaan ChatGPT hingga AI di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan wawasan pengguna (pendidik dan anak didik). 

Hal ini digunakan oleh pengguna untuk mencari fakta dan pengetahuan baru terkait hal yang belum dipelajari. Dengan interaksi yang sederhana dan mudah, pengguna dapat dengan mudah untuk bertanya dan mendapatkan jawaban yang meyakinkan dan akurat.

2. Menjadi teman diskusi yang asyik. 

ChatGPT adalah salah satu partner diskusi yang wajib dicoba untuk digunakan. Selain memiliki wawasan yang luas layanan ini dapat menjadi solusi bagi seseorang yang memiliki kecenderungan berinteraksi secara tidak langsung. Dari pada harus bertemu dan mendapatkan teman diskusi yang menyebalkan, layanan ini asyik untuk dicoba sebagai partner diskusi.

3. Media belajar yang presisi dan praktis. 

Pernah kesulitan cari informasi di google? Hasil pencarian yang tidak sesuai keinginan? dan harus memilih banyak laman website namun perlu waktu cepat! ChatGPT dapat dimanfaatkan untuk belajar praktis.

4. Meningkatkan kualitas subtansi/isi konten pendidikan

Dalam artikelnya yang berjudul “How ChatGPT Could Transform Higher Education”. Social Science Space melansir bahwa keberadaan AI khususnya ChatGPT dapat berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan tinggi. Hal ini karena AI dapat mengeksplore dan mempertajam konten pembelajaran serta meningkatkan standar pembelajaran.

5. Menganalisis data

Dengan adanya AI proses analisis terhadap performa pembelajaran bagi pendidik tentu akan lebih presisi, akurat dan tajam.

5. Dapat menjadi pengajar pribadi

Pasti kita pernah mengalami kebuntuan dalam mengejar jawaban. Apalagi sumber informasi yang ada belum meyakinkan secara gamblang untuk menjawab kebuntuan tersebut. Disinilah ChatGP dapat berperan memberikan referensi yang tegas. Dan juga dapat membantu dalam mempelajari ilmu baru.

Menyikapi Teknologi ChatGPT 

ChatGPT memiliki manfaat baik positif maupun negatif. Oleh karena itu diperlukan strategi dalam menyikapinya, seperti:

  1. Memberikan aturan dan batasan yang jelas apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan penggunaannya dalam proses belajar mengajar dengan mengedepankan etika keilmuan
  2. Meningkatkan kualitas isi soal, kedalaman hingga ketajaman nalar soal pembelajaran
  3. Mengurangi pekerjaan rumah/tugas jangka panjang di luar sekolah/kampus yang berbasis penalaran teoritis singkat, tapi lebih banyak berikan tugas yang membutuhkan penalaran kompleks dan berbasis praktik
  4. Tingkatkan kualitas dan standar pembelajaran
  5. Titik beratkan pada bagaimana kebebasan berproses itu dijalankan, bukan berorientasi dengan hasil dan proses yang pakem
  6. Gunakan teknologi terkini dalam proses pembelajaran.

Itulah beberapa manfaat CHatGPT Open AI baik hal-hal negatif maupun positif pada dunia pendidikan yang dapat kita analisis. Memang ada sisi positif dan negatifnya, namun sebagai bagian dari pembelajaran disrupsi ini tidak bisa dibendung secara cuma-cuma namun disikapi dengan bijak.