Pendidikan adalah salah satu hal yang paling penting bagi perkembangan dan masa depan individu. Pendidikan yang baik dapat membantu siswa membangun kemampuan, memperluas pengetahuan, dan mempersiapkan mereka untuk menjadi pemikir kritis dan produktif. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memastikan bahwa pendidikan yang diterima oleh siswa memenuhi standar kualitas yang tinggi dan memperhitungkan kebutuhan mereka secara individu. Dalam artikel ini, akan dibahas pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. kira-kira seperti apa filosofi pendidikan yang dia inginkan? Apakah sudah tercapai saat ini?
Sebenarnya Siapa Ki Hajar Dewantara?
Ki Hajar Dewantara, lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang banyak membantu memperjuangkan hak pendidikan bagi semua lapisan masyarakat Indonesia. Ia sering diakui sebagai “Bapak Pendidikan Indonesia” karena kontribusinya dalam memperluas akses pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Ki Hajar Dewantara memperjuangkan hak pendidikan bagi semua orang tanpa terkecuali, termasuk masyarakat miskin dan petani. Ia memulai organisasi pendidikan Taman Siswa, yang berfokus pada pendidikan bagi masyarakat pedesaan dan mempromosikan pendidikan non-formal. Ia juga memperjuangkan hak pendidikan bagi perempuan dan membantu memperbaiki kualitas pendidikan melalui program-program yang menekankan pembelajaran aktif dan bermakna.
Pendidikan Yang Baik Menurut KiHajar Dewantara
Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah menekankan pentingnya pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan siswa dan memfasilitasi pembelajaran aktif dan bermakna. Ia juga memperjuangkan hak pendidikan bagi semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali, termasuk masyarakat miskin dan petani.
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan yang baik juga harus membantu siswa memahami nilai-nilai moral dan etika, serta mempromosikan nilai-nilai yang baik seperti toleransi, kerjasama, dan rasa hormat terhadap orang lain. Ia percaya bahwa pendidikan harus membantu siswa membangun jati diri dan mempersiapkan mereka untuk hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan produktif.
Baca Juga: Universitas Terbaik di Dunia Tahun 2023 Menurut Times Higher Education
Berikut 3 Hal Filosofi Pendidikan
Kamu sudaha tau tentang filosofi pendidikan ala Ki Hajar Dewantoro? Tenyata selama ini bukan triloka yang sering kita kenal, tapi berikut 3 hal tersebut:
1. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan bukanlah untuk membuat siswa menjadi pandai, mudah dapat kerja atau bahkan hanya sekedar mendapatkan selembar kertas yang bernama ijazah. Tapi menurut Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan adalah untuk “Memanusiakan Manusia”. Seperti apa maknaya? makanya adalah selamat raganya, bahagia jiwanya. Bukankah itu yang dicari dalam sebuah kehidupan? keselamatan dan kebahagiaan.
2. Filosofi Tri Rahayu
3 Peran Penting Pendidikan diantaranya memajukan dan menjaga diri, memelihara dan menjaga bangsa serta memelihara dan menjaga dunia. Ki Hajar Dewantara percaya bahwa 3 hal tersebut saling terhubung dan berdampak pada hal yang jauh lebih besar. Sederhananya, jika ingin merubah dunia, maka mulai dari merubah diri sendiri. Maka lingkungan sekitar akan merasakan dampaknya, bahkan hingga dunia itu sendiri.
3. Tri Con (Kontinyu, Konvergen dan Konsentris)
Continue artinya apa yang kamu capai hari ini adalah hasil dari apa yang terjadi di masa lalu, dan apa yang akan kamu peroleh di masa depan adalah hasil dari apa yang kamu lakukan hari ini. Belajar itu terus menerus sepanjang hidup. Konvergen yang berarti ilmu tidak hanya bersumber pada 1 sumber tapi dari segala macam hal. Jangan puas hanya belajar dari 1 sumber apalagi tentang kehidupan. Tapi masih ada prinsip Konsentris yang artinya belajar dari berbagai macam sumber dari luar sangat boleh bahkan harus, tapi harus tetap disesuaikan dengan nilai, prinsip dan jati diri masing-masing.
Jadilah orang yang merdeka kemudian ajarkan kepada orang-orang disekitar kalian. Mulai dari memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu, tidak perlu repot dengan validasi orang lain atau pencapain orang lain.
Jadilah manusia yang seutuhnya, manusia yang merdeka dari penilaian orang. apakah pendidikan itu penting? ya, pendidikan itu penting. Tapi apakah sekolah satu-satunya wadah pendidikan? tidak. Kamu bisa memperoleh pendidikan dari manapun itu, bahkan dimulai dari lingkungan paling kecil, yaitu keluarga.
Bada Juga: ChatGPT Open AI dan Layanan Artificial Intelegent, Baik atau Buruk untuk Dunia Akademisi?















